Kamis, 12 Mei 2011

PSSI Incar Pemain Indonesia di Belanda

Berita Olahraga

PSSI Incar Pemain Indonesia di Belanda

    PSSI mengincar pemain sepak bola keturunan Indonesia yang saat ini memperkuat tim-tim besar di Belanda untuk memperkuat timnas Merah Putih pada beberapa pertandingan internasional.

Sekjen PSSI Nugraha Besoes di Jakarta, Selasa mengatakan, untuk melakukan pemantauan dan seleksi bagi pemain keturunan itu pihaknya melibatkan langsung Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arief dan pelatih timnas Alfred Riedl.

"Rencanannya tim termasuk saya akan berangkat ke Belanda tanggal 30 Juli nanti. Yang jelas, kami ingin mereka mendapatkan pemain yang cocok untuk memperkuat timnas," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, pemain keturunan Indonesia yang bermain di Belanda cukup banyak. Namun demikian tidak mudah untuk mendapatkan pemain sesuai dengan kebutuhan tim. Untuk itu diperlukan pendekatan secara baik.

Selama ini, kata dia, komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) maupun dengan pemain keturunan telah dilakukan. Hanya saja proses seleksi belum pernah dilakukan.

"Proses pembicaraan terus berjalan. Yang jelas memang ada beberapa pemain yang akan kami naturalisasikan. Kami berharap semua pihak akan mendukung rencana ini," katanya menambahkan.

Ia menjelaskan, pemain keturunan yang saat ini diincar bukan hanya untuk timnas senior namun juga diproyeksikan memperkuat timnas dalam waktu yang panjang. Untuk timnas senior pihaknya mencari pemain yang berumur antara 25-26 tahun. Sedangkan untuk proyeksi jangka panjang berumur antara 18-21 tahun.

"Kami berharap pemain-pemain keturunan ini minimal dikontrak tiga tahun untuk bermain di Indonesia. Dengan durasi yang panjang diharapkan hasilnya maksimal," katanya menegaskan.

Pria yang akrap dipanggil Kang Nug itu berharap, pemain keturunan yang akan dinaturalisasi tersebut bisa secepatnya diperoleh. Dia juga berharap pemain itu sudah bisa diturunkan pada kejuaraan Piala AFF yang akan digelar akhir tahun nanti di Gelora Bung Karno Jakarta.

Sebagimana diketahui, saat ini proses pembentukkan timnas yang akan turun pada Piala AFF masing berlangsung. Jajaran pelatih yang dipimpin asisten pelatih Wolfgang Pikal dan Widodo Cahyono Putro terus mencari pemain tambahan guna memenuhi kuota pemain yang telah ditetapkan.
Sesuai jadwal, pengumuman nama-nama pemain yang memperkuat timnas akan dilakukan 25 Juli nanti. Selanjutnya 23-25 pemain yang masuk timnas akan menjalani trainning center (TC) mulai 1 Agustus. (*)

Referensii : 

TEORI - TEORI

Teori Organisasi

A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

1. Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4. Iklim kondusif

Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (1)

1. Robert Owen (1771 - 1858)
- Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
- Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

2. Charles Babbage (1792 - 1871)
- Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap pekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (2)

3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu kerja (time & motion studies ). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (3)

4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.

Hennry L. Gantt menolak sistem upah differensial, karena hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (4)

5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 -1972) :
- Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan.
- Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan.
- Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.

6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
- Penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah pemborosan dan inefisinesi.

- Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan jelas 7. Urutan instruksi
2. Kegiatan logis 8. Standar kegiatan
3. Staf memadai 9. Kondisi standar
4. Disiplin kerja 10. Operasi standar
5. Balas jasa yang adil 11. Instruksi standar
6. Laporan terpecaya 12. Balas jasa insentif

B. TEORI ORGANISASI KLASIK HENRY FAYOL (1841-1925) (1)
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengorganisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen, yang terdiri atas :
- Planning ; kegiatan perencanaan
- Organizing ; kegiatan mengorganisasikan
- Coordinating ; kegiatan pengkoordinasian
- Commanding ; kegiatan pengarahan
- Controlling ; kegiatan pengawasan

AZAS-AZAS UMUM HENRY FAYOL (1841-1925)
- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan

C. TEORI ORGANISASI KLASIK James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
1. Koordinasi
2. Prinsip skala
3. Prinsip fungsional
4. Prinsip staf

D. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.

F. Teori Behavioral Science (1)
1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
5. Rensis Likert
Mengidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem manajemen.

G. Teori Behavioral Science (2)
1. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
2. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
3. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.

H. Teori Aliran Kuantitatif
- Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
- Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadkan implementasi
-Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi untuk melihat kemungkinan dan peluang sebagai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.

ANGGAPAN DASAR (ASUMSI) TEORI KLASIK (1)
1. Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
2. Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan partisipannya
3. Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan pribadi terhalang oleh norma-norma rasionalitas
4. Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.

Referensi :

Desain Organisasi Formal dan Informal

1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :

1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.

2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.

3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.

4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.

Ragam Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.

Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin

Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi

Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang

B. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.

Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik

Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan

Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah

C. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.

sumber:http://acielrastafara.blogspot.com/2011/04/desain-organisasi-formal-dan-informal.html

SEJARAH ORGANISASI

(Nancy Dixon, 1994) organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi ”(Peter Senge, 1990) “Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” (Burky dan Perry, 1998) Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama 

sumber:http://acielrastafara.blogspot.com/2011/04/sejarah-organisasi_16.html

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

pengertian organisasi dan metode Adalah rangkaian peroses kegiatan yang harus di lakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya peroses manajemen bagi berhasilnya peroses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah di tetapkan.
Dari pengertian di atas terkandung beberapa maksud yaitu;

organisasi dan metode Merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
organisasi dan metode Penting bagi kegiatan manajemen]
organisasi dan metode Dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
organisasi dan metode Berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan
Dari pengertian di atas dapat di lihat sangat erat hubungan antara manajemen dengan organisasi dan metode.dan dapat di katakan bahwa organisasi dan metode adalah penghususan dari manajemen
Manajemen adalah peroses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar umat manusia.
Kegiatan manajemen adalah :

planning (perencanaan)
Organizing (pengorganisasian )
Motivating (pendorong)
Contrilling (pengendalian)
Manajemen tidak dapat bekerja tanpa adanya sarana dan sumber-sumber yang tepat
Menurut george terry
Manusia dan tenaga kerja (manppower)
Uang dan dana (money)
Bahan-bahan atau material (materials)
Mesin dan peralatan (mechines and equipment)
Tata kerja  (methods)
Pasar (marjert)
Organisasi 
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi identik dengan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. Pengertian organisasi adalah wadah untuk sekelompok individu berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan yang sama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Definisi Umum
Secara umum, organisasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis dalam pembagian kerja, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara struktural dan sistematis. Berdasarkan definisi tersebut, organisasi memiliki beberapa batasan-batasan yang dapat digambarkan dalam sebuah organisasi.
Berikut ini adalah syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi dalam sebuah organisasi.
* Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.
* Dalam sebuah organisasi, ada pembagian kerja. Artinya, setiap individu dalam institusi, baik yang sifatnya komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Secara umum, organisasi juga dapat diartikan sebagai wadah tempat orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam hal memanfaatkan sumber daya materi maupun nonmateri sarana dan prasarana, dan data yang digunakan secara efisien serta efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
 
http://acielrastafara.blogspot.com/2011/04/arti-pentingnya-organisasi-dan-metode_16.html

Hubungan antara Manajemen , Organisasi , dan Tata Kerja

Hubungan timbal balik antara manajemen organisasi dan tata kerja



Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana(how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat di perlukan dapat di manfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat.
Pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya di tunjukkan untuk:
Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang terjadi
Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam peroses pencapaian tujuan.
Menjamin adanya pembagian kerja , waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja adalah:
Manajemen : menjeaskan perlunya afa proses kegiatan dan  pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang di perlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan
Tata kerja: menjelaskan bagaimana proses kegiatan ini harus di laksanakan sesuai dengan sumber-sember dan waktu yang tersedia
Manajemen , organisasi dan tata kerja
Eratnya hubungan ke tiga nya adalah sebagai berikut:
i.           Manajemen : peroses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
ii.           Organisasi    : alat bagi pencapainya tujuan tersebut dan  alat bagi pengelompokkan kerja sama
iii.           Tata kerja     :   pola orang-orang bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut  harus di lakukan sebagai tujuan tercapai secara efisien

Referensi

TIPE DAN BENTUK-BENTUK ORGANISASI

TIPE DAN BENTUK-BENTUK ORGANISASI


     Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, 
yaitu :
1)      Pembagian kerja.
2)      Rantai perintah.
3)      Tipe pekerjaan yang dilaksanakan.
4)      Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan.
5)      Tingkatan manajemen.
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1)      Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
2)      Bentuk Vertikal, hamper sama dengan bentuk pyramidal dalam pelimpahan kekuasaan.
3)      Bentuk Horisontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4)      Bentuk Melingkar, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain.

Referensi